Seperti kami kutip dari Infosehat.com, dibawah ini semoga bisa memberi pengetahuan ataupun informasi kepada Anda Mengenai gejala saraf kejepit dan Penyebab serta Gejalanya
![]() |
ilustrasi sakit pinggang |
Apa saja penyebab saraf kejepit?
Saraf kejepit bisa dipicu ketika ada tekanan pada saraf. Tekanan bisa disebabkan oleh gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama, contohnya posisi siku ditekuk saat tidur. Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang. Rapuh sekali ya, kedengarannya? Ya, saraf yang paling rapuh dalam tubuh kita yaitu ketika ditempatkan pada jaringan sempit di tubuh kita, tetapi jaringan lunak untuk melindungi saraf tersebut hanya sedikit.Umumnya rasa nyeri pertama dirasakan pada punggung, tapi tidak menutup kemungkinan rasa nyeri dapat muncul di beberapa bagian tubuh. Contohnya, saat cakram hernia memberikan tekanan pada akar saraf Anda, rasa sakit pun akan terasa pada bagian belakang kaki Anda. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jaringan menekan saraf adalah:
- Terluka
- Postur tubuh yang tidak baik dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan saraf
- Rematik atau arthritis pergelangan tangan
- Stres dari pekerjaan yang berulang-ulang
- Aktivitas olahraga yang rentan cedera
- Berat badan yang berlebihan juga menekan saraf
Apa dampaknya jika saraf kejepit dibiarkan?
Ada beberapa dampak yang dapat terjadi ketika saraf kejepit dibiarkan, seperti jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf dapat pecah. Hal tersebut dapat membentuk cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan ekstra, dan jaringan parut. Jika saraf kejepit terjadi pada waktu yang singkat, tentu tidak ada kerusakan permanen pada saraf. Namun, jika tekanan terjadi terus menerus tentu saja saraf bisa rusak secara permanen.Apa saja gejala saraf kejepit?
Terkadang gejala dari saraf kejepit hanya berupa rasa sakit saja di beberapa bagian tubuh. Sudah pasti kita pun tidak terpikir sampai pada saraf kejepit. Ada beberapa gejala lainnya yang bisa Anda amati, seperti:- Mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang banyak sarafnya. Misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah
- Adanya sensasi sakit atau nyeri seperti terbakar yang menjalar ke luar
- Kesemutan
- Lemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit
- Sering merasa kaki dan tangan tidak merasakan apa-apa
- Rasa seperti ditusuk-tusuk jarum
Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit?
Pengobatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung pada seberapa berat rasa sakit, begitu juga dengan lamanya pengobatan yang dilakukan. Anda mungkin akan diminta untuk mengistirahatkan bagian yang cedera, dan menghindari aktivitas yang akan membuat gejala Anda memburuk.Anda perlu mengunjungi dokter saat gejala menetap dan sakit menjadi parah. Anda akan memerlukan satu atau lebih pengobatan untuk mengecilkan jaringan yang membengkak di sekitar saraf.
Obat yang dapat Anda gunakan adalah:
- Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan
- Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
- Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak, tapi Anda akan mengalami peradangan sebelum akhirnya sembuh
- Jaringan parut
- Material cakram
- Bagian tulang
Sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penyebab-saraf-kejepit/
Info ini direpost oleh
KOMPAS.com - Nyeri
pinggang termasuk dalam keluhan yang banyak diderita masyarakat. Dari
sekian banyak penyebab nyeri pinggang, saraf terjepit menjadi penyebab
nyeri kronik terbanyak.
Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara
lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki
disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki.
Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf, herniasi
bantalan sendi tulang belakang paling banyak terjadi pada bantalan sendi
ruas tulang lumbar.
"Tapi dapat juga terjadi herniasi di ruas tulang di atasnya seperti
tulang servikal, tetapi lebih sering terjadi pada mereka dengan usia di
atas 50 tahun," kata Mahdian.
Dikatakan oleh dr.Sri Wahyuni, SpKFR, pakar rehabilitasi dari Klinik
Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, ada beberapa faktor risiko terjadinya
saraf kejepit, antara lain olahraga berat seperti angkat besi,
aktivitas tertentu yang sering mengangkat beban secara berulang, atau
pun merokok.
"Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orang yang sering mengendarai
sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadinya HNP, mencapai
2,7 kali lipat," kata Sri.
Mahdian mengatakan saat penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi
pada saraf motorik akan berdampak pada melemahnya bagian tubuh yang
dipersarafi.
Sementara jika penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi pada
saraf sensori, pasien akan mengalami mati rasa pada bagian tubuh yang
dipersarafi.
"Jika nyeri yang terjadi bersifat menjalar, menandakan sudah terjadi
inflamasi pada saraf, sebagai tanda sudah tidak ada lagi ruang untuk
saraf, atau dengan kata lain herniasi bantalan sendi yang terjadi sudah
sangat besar dan memenuhi rongga tulang belakang," paparnya.
Umumnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri
pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan
kemampuan gerak tulang belakang dari lumbar hingga servikal.
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis seperti
kelemahan bagian tubuh tertentu, kebas atau mati rasa, dan pemeriksaan
refleks.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI (magnetic resonance imaging) dan
CT-Scan juga diperlukan karena bisa memberikan gambaran lebih jelas
kepada dokter sebelum dilakukan terapi pengobatan.
Ada beberapa terapi untuk kasus saraf terjepit, mulai dari pemberian
obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan radiofrekuensi dan pembedahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
KOMPAS.com - Nyeri
pinggang termasuk dalam keluhan yang banyak diderita masyarakat. Dari
sekian banyak penyebab nyeri pinggang, saraf terjepit menjadi penyebab
nyeri kronik terbanyak.
Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara
lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki
disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki.
Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf, herniasi
bantalan sendi tulang belakang paling banyak terjadi pada bantalan sendi
ruas tulang lumbar.
"Tapi dapat juga terjadi herniasi di ruas tulang di atasnya seperti
tulang servikal, tetapi lebih sering terjadi pada mereka dengan usia di
atas 50 tahun," kata Mahdian.
Dikatakan oleh dr.Sri Wahyuni, SpKFR, pakar rehabilitasi dari Klinik
Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, ada beberapa faktor risiko terjadinya
saraf kejepit, antara lain olahraga berat seperti angkat besi,
aktivitas tertentu yang sering mengangkat beban secara berulang, atau
pun merokok.
"Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orang yang sering mengendarai
sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadinya HNP, mencapai
2,7 kali lipat," kata Sri.
Mahdian mengatakan saat penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi
pada saraf motorik akan berdampak pada melemahnya bagian tubuh yang
dipersarafi.
Sementara jika penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi pada
saraf sensori, pasien akan mengalami mati rasa pada bagian tubuh yang
dipersarafi.
"Jika nyeri yang terjadi bersifat menjalar, menandakan sudah terjadi
inflamasi pada saraf, sebagai tanda sudah tidak ada lagi ruang untuk
saraf, atau dengan kata lain herniasi bantalan sendi yang terjadi sudah
sangat besar dan memenuhi rongga tulang belakang," paparnya.
Umumnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri
pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan
kemampuan gerak tulang belakang dari lumbar hingga servikal.
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis seperti
kelemahan bagian tubuh tertentu, kebas atau mati rasa, dan pemeriksaan
refleks.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI (magnetic resonance imaging) dan
CT-Scan juga diperlukan karena bisa memberikan gambaran lebih jelas
kepada dokter sebelum dilakukan terapi pengobatan.
Ada beberapa terapi untuk kasus saraf terjepit, mulai dari pemberian
obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan radiofrekuensi dan pembedahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
KOMPAS.com - Nyeri
pinggang termasuk dalam keluhan yang banyak diderita masyarakat. Dari
sekian banyak penyebab nyeri pinggang, saraf terjepit menjadi penyebab
nyeri kronik terbanyak.
Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara
lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki
disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki.
Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf, herniasi
bantalan sendi tulang belakang paling banyak terjadi pada bantalan sendi
ruas tulang lumbar.
"Tapi dapat juga terjadi herniasi di ruas tulang di atasnya seperti
tulang servikal, tetapi lebih sering terjadi pada mereka dengan usia di
atas 50 tahun," kata Mahdian.
Dikatakan oleh dr.Sri Wahyuni, SpKFR, pakar rehabilitasi dari Klinik
Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, ada beberapa faktor risiko terjadinya
saraf kejepit, antara lain olahraga berat seperti angkat besi,
aktivitas tertentu yang sering mengangkat beban secara berulang, atau
pun merokok.
"Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orang yang sering mengendarai
sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadinya HNP, mencapai
2,7 kali lipat," kata Sri.
Mahdian mengatakan saat penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi
pada saraf motorik akan berdampak pada melemahnya bagian tubuh yang
dipersarafi.
Sementara jika penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi pada
saraf sensori, pasien akan mengalami mati rasa pada bagian tubuh yang
dipersarafi.
"Jika nyeri yang terjadi bersifat menjalar, menandakan sudah terjadi
inflamasi pada saraf, sebagai tanda sudah tidak ada lagi ruang untuk
saraf, atau dengan kata lain herniasi bantalan sendi yang terjadi sudah
sangat besar dan memenuhi rongga tulang belakang," paparnya.
Umumnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri
pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan
kemampuan gerak tulang belakang dari lumbar hingga servikal.
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis seperti
kelemahan bagian tubuh tertentu, kebas atau mati rasa, dan pemeriksaan
refleks.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI (magnetic resonance imaging) dan
CT-Scan juga diperlukan karena bisa memberikan gambaran lebih jelas
kepada dokter sebelum dilakukan terapi pengobatan.
Ada beberapa terapi untuk kasus saraf terjepit, mulai dari pemberian
obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan radiofrekuensi dan pembedahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Nyeri Pinggang yang Disebabkan Saraf Terjepit", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/05/090000020/kenali-gejala-nyeri-pinggang-yang-disebabkan-saraf-terjepit.
Penulis : Lusia Kus Anna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar